TABEL TARIF PPh Pasal 22
TABEL TARIF
PPh Pasal 22
No
|
Uraian
|
Tarif x DPP
|
Penyetoran &
Pelaporan
|
Dasar Hukum
|
1
|
Impor barang,
pemungut Bank Devisa dan Ditjen Bea Cukai
Pengecualian
pemungutan PPh Pasal 22 atas impor dapat dilihat di pasal 3 KMK
236/KMK.03/2003
Terutang/ dipungut saat:
Bersamaan dengan pembayaran Bea
Masuk; atau
Penyelesaian dokumen impor (PIB),
jika pembayaran BM ditunda atau dibebaskan.
|
o
Pakai API: 2,5% x Nilai Impor;
o
Tidak pakai API: 7,5% x Nilai Impor;
o
Lelang barang yang tidak dikuasai : 7,5% x harga jual lelang.
o
Impor kedelai,gandum, & tepung terigu oleh importir yang pakai API:
0,5% x nilai impor (diatur dalam PMK 08/PMK.03/2008stdtd PMK 154/PMK.03/2010
sejak 4 Februari 2008s.d sekarang)
TIDAK FINAL
|
Harus disetor dalam
jangka waktu 1(satu) hari setelah pemungutan dilakukan.
Penyetoran dilakukan
oleh:
§ Importer yang bersangkutan
§ DJBC
KAP :411123
KJS: 100
Dilaporkan dalam SPT
Masa PPh Pasal 22, secara mingguan paling lambat 7(tujuh) hari setelah batas
waktu penyetoran pajak berakhir.
SSP berlaku sebagai bukti
pemungutan pajak.
|
o
PMK 154/PMK.03/2010
o
KMK 254/KMK.03/2001 Jo KMK 392/KMK.03/2001 Jo KMK 236/KMK.03/2003 Jo
PMK 154/PMK.03/2008 Jo PMK 210/PMK.03/2008 Jo PMK 154/PMK.03/2010
o
KEP 417/PJ/2001
o
PMK 80/PMK.03/2010
|
2
|
Pembelian barang
oleh bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai pemungut
pajak pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi atau lembaga
pemerintah dan lembaga Negara lainnya.
Dan;
Pembelian barang
oleh Bendahara Pengeluaran untk pembayaran yang dilakukan dengan mekanisme Uang Persediaan (UP).
Dan;
Pembelianbarang oleh
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat penerbit Surat Perintah membayar
yang diberi delegasi oleh KPA, untuk pembayaran kepada pihak ketiga yang
dilakukan dengan mekanisme pembayaran Langsung (LS).
Pengecualian
pemungutan PPh pasal 22 atas pembelian barang dapat dilihat di pasal 3 PMK
154/PMK.03/2010
|
1.5% x harga
pembelian barang(minimal harga pembelian adalah diatas RP 2.000.000 bukan
merupakan pembayaran yang terpecah-pecah)
TIDAK FINAL
Terutang &
dipungut saat pembayaran.
|
Harus disetor pada
hari yang sama dengan pembayaran. Dengan menggunakan SSP atas nama rekanan
yang ditandatangani oleh pemungut.
KAP: 411122
KJS: 900
Bendahara pemungut
wajib melaporkan hasil pemungutannya paling lambat tgl 14 hari setelah Masa
Pajak berakhir.
SSP berlaku sebagai
bukti pemungutan pajak.
|
o
PMK 154/PMK.03/2010
o
PMK 80/PMK.03/2010
|
3
|
Penjualan barang
oleh badan yang bergerak di bidang usaha :
|
|
Disetor paling
lambat tgl 10 bulan berikutnya dengan menggunakan SSP.
KAP: 411122
KJS: 100
Dilaporkan dengan
menggunakan SPT Masa PPh Pasal 22 paling lambat tgl 20 bulan berikutnya
setelah masa pajak berakhir.
Pemungutan pajak
menerbitkan Bukti Pemungutan Pajak rangkap tiga (3):
Lembar 1: WP
Lembar 2: KPP
Lembar 3: Arsip Pemungut.
|
o
PMK 154/PMK.03/2010
o
KEP 401/PJ/2001
o
SE 17/PJ.43/2001
o
KEP 69/PJ/1995
o
KEP 01/PJ/1996
o
KEP 32/PJ/1995
o
KEP 65/PJ/1995
o
SE 24/PJ.43/2001
o
PER 52/PJ/2008
o
PMK 80/PMK.03/2010
|
|
ü
Industri semen;
·
PMK154/PMK.03/2010
·
KEP 401/PJ/2001
·
SE 17/PJ.43/2001
·
Sejak 1 Juli 2001
|
Industri Semen:
0,25% x DPP PPN
TIDAK FINAL
|
||
|
ü
Industri Kertas;
·
PMK 154/PMK.03/2010
·
KEP 69/PJ/1995
·
Sejak 1 Juli 1995
|
Industri Kertas:
0,1% x DPP PNN
TIDAK FINAL
|
||
|
ü
Industri Baja;
·
PMK 154/PMK.03/2010
·
KEP 01/PJ/1996
·
Sejak 1 Juli 1996
|
Industri Baja:
0,3% x DPP PPN
TIDAK FINAL
|
||
|
ü
Industri Otomotif;
·
PMK 154/PMK.03/2010
·
KEP 32/PJ/1995
·
KEP 65/PJ/1995
·
SE 24/PJ.43/2001
Yang ditunjuk sebagai pemungut
termasuk ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk), APM (Agen Pemegang Merk),
importirumum kendaraan bermotor.
Dikecualian dari pemungutan PPh
pasal 22, yaitu penjualan kepada:
§ Instansi pemerintah
§ Corps Diplomatik
§ Bukan subjek pajak. (Pasal 2 KEP
32/PJ/1995)
Keterangan :
Industri rokok mulai 1 januari
2009, tidak ditunjuk lagi sebagai pemungut PPh Pasal 22 (diatur di PER
52/PJ/2008)
|
Industri Otomotif:
0,45% x DPP PPN
TIDAK FINAL
Terutang/dipungut
saat penjualan.
|
||
4
|
Penjualan Migas oleh
Pertamina dan Badan Usaha lain yang bergerak di bidang bahan bakar.
Terutang / dipungut
saat penerbitan Surat Perintah Pengeluaran Barang (Delivery Order/DO)
|
Penjualan kepada
SPBU swasta:
0,3% x penjualan
(tidak termasuk PPN)
Penjualan kepada
SPBU Pertamina:
0,25% x penjualan
(tidak termasuk PPN)
Gas, pelumas:
0,3 % x penjualan
(tidak termasuk PPN)
Penjualan kepada:
Agen/penyalur: sifat
FINAL
Selain Agen: sifat
TIDAK FINAL
|
Terutang dan
dipungut pada saat penerbitan Surat Perintah Pengeluaran Barang (Delivery
Order/DO) ditebus.
Dilaporkan dengan
menguunakan SPT Masa PPh Pasal 22, paling lambat tgl 20 bulan berikutnya
setelah Masa Pajak berakhir.
Pemungut pajak
menerbitkan Bukti Pemungutan Pajak rangkap 3(tiga):
Lembar 1: WP
Lembar 2: KPP
Lembar 3: Arsip Pemungut.
|
o
PMK 154/PMK.03/2010
o
KEP 417/PJ./2001
o
PMK 80/PMK.03/2010
|
5
|
Pembelian bahan dari
pedagang pengumpul untuk keperluan industry atau eksportir yang bergerak di
sector :
Kehutanan
Perkebunan
Pertanian
Perikanan
Contoh pemungut:
Industri tepung tapioca
Industry kayu gelondongan,dsb.
|
0,25% x pembelian
(tidak termasuk PPN)
Sejak 1 Januari 2009
s.d sekarang
0,5% x pembelian
(tidak termasuk PPN)
Sejak 2 Januari 2003
s.d 31 Desember 2008
Terutang/dipungut
saat pembelian.
TIDAK FINAL
|
|
o
PMK 154/PMK.03/2010
o
PMK 80/PMK.03/2010
o
KEP 25/PJ/2003 Jo PER/23/PJ/2009 ttg pedagang pengumpul.
|
6
|
Penjualan barang
yang tergolong mewah yang dilakukan oleh WP Badan.
Barang yang
tergolong mewah yang dipungut PPh Pasal 22:
Pesawat udara pribadi harga jual
lebih dari RP 20 M;
Kapal pesiar & sejenisnya,
harga jual RP 10 M;
Rumah beserta tanahnya, harga
jual/harga pengalihan lebih dari Rp 10 M dan luas bangunan lebih dari 500 m2;
Apartemen kondominium &
sejenisnya, harga jual/harga pengalihannya lebih dari Rp 10 M dan /atau luasa
bangunan lebih dari 400 m2;
Kendaraan bermotor roda empat
pengangkutan orang kurang dari 10 orang (sedan,jeep, sport utility
vehicle/SUV, multi purpose vehicle/MPV, minibus&sejenisnya), harga jual
lebih dari Rp 5 M dan kapasitas silinder lebih dari 3000 cc.
|
5% x harga jual
(tidak termasuk PPN PPnBM)
TIDAK FINAL
Sejak 1 Januari 2009
|
Disetor oleh
pemungut paling lambat tgl 10 bulan berikutnya dengan menggunakan SSP.
KAP:411122
KJS: 403
Dilaporkan dengan
menggunakan SPT Masa PPh Pasal 22 paling lambat tgl 20 bulan berikutnya
setelah masa pajak berakhir.
|
o
PMK 80/PMK.03/2010
o
PMK 253/PMK.03/2008
|
|
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar